Pada tanggal 1
Mei sampai dengan 31 Mei 2010 Indonesia
telah dilaksanakan Sensus penduduk 2010 (SP2010). Pelaksanaannya dilakukan oleh
Badan Pusat Statistik (BPS). Kegiatan ini merupakan kegiatan nasional yang
besar bahkan internasional karena semua negara melaksanakannya sebagai bagian
dari agenda United Nations (Perserikatan
Bangsa-bangsa).
Untuk
memberikan gambaran mengenai pelaksanaan kegiatan ini khususnya di wilayah Kota
Salatiga maka pada artikel ini secara sekilas akan diuraikan apa dan bagaimana
sensus penduduk itu.
Sensus adalah kegiatan pendataan (dalam
istilah statistik disebut pencacahan)
secara lengkap dari keseluruhan populasi yang ada. Berbeda dengan survei, yaitu kegiatan pencacahan yang
dilakukan secara sample (tidak lengkap) atau sebagian saja dari populasi. Cara
pemilihan responden dalam survai ini dilakukan secara random (acak) namun mengikuti metode-metode statistik
tergantung dari karakteristik dari sample itu.
Secara garis
besar, sensus penduduk adalah menghitung
stok atau jumlah penduduk suatu Negara di seluruh wilayah territorial Negara
itu pada suatu titik waktu tertentu. Disamping menghitung, sensus juga mengumpulkan data karakteristik
kependudukan dan karakteristik sosial ekonomi penting (yang secara statistik
tidak akurat bila dikumpulkan melalui survai.
Cara
pengumpulan data sensus penduduk yaitu dengan cara didatangi setiap warga oleh
petugas sensus dari rumah ke rumah (door
to door). Petugas sebelum diterjunkan ke lapangan akan ditraining terlebih
dahulu selama 3 hari.
Sejarah sensus penduduk
Menurut
catatan sejarah, sejak 6000 tahun yang lalu manusia telah mengenal sensus
penduduk. Pada masa Kerajaan Babylonia (3800 Sebelum Masehi/SM) telah
dikumpulkan data tentang penduduk, ternak, ketersediaan madu, susu dan
sayur-sayuran. Kemudian pada masa Nabi Musa sekitar tahun 1200 SM juga pernah
dilakukan sensus penduduk. Sensus ini mencatat tentang ciri-ciri penduduk dan
perumahan (sumber: Shah janan
Khan,2007,Importance Statistics for Development).
Pada tahun 8
SM, Kekaisaran Romawi telah merencanakan untuk melakukan sensus, namun
realisasinya baru pada tahun 5 SM. Walaupun demikian sensus yang dipandang
akurat di masa Kekaisaran Romawi adalah di tahun pertama Masehi pada masa
kejayaan Caesar Augustus. Hasil sensus memperlihatkan bhwa penduduk Kekaisaran
Roma mencapai 45 juta jiwa. Di jaman Romawi sensus dilakukan tiap 5 tahun
sekali. Tujuan utama untuk menghitung penduduk dewasa bagi keperluan bala
tentara dan menentukan pajak (New World Encyclopedia,2008).
Selain itu
masih ada juga beberapa sensus lain seperti di Cina, Persia
dan beberapa tempat lainnya. Di Cina dilakukan pada masa Dinasti Han (2 M) yang
mencatat jumlah penduduk Cina pada waktu itu sebesar 59,6 juta jiwa.
Di zaman yang
lebih modern, sensus penduduk modern pertama kali dilakukan oleh beberapa
Negara besar misalnya Inggris pertama kali sensus tahun 1085, USA pertama kali
sensus tahun 1790, Belanda pertama kali tahun 1795, India pertama kali sensus
tahun 1860, Cina pertama kali sensus tahun 1913. Menurut perkiraan World population Growth History sampai
saat ini sebanyak 110 milyar manusia pernah lahir dan hidup di muka bumi ini.
Dari jumlah itu sekitar 6,7 milyar penduduk adalah kita yang masih hidup saat
ini.
Indonesia yang
masih bernama Hindia-Belanda dibawah pemerintahan Inggris (Sir Thomas Stamford
Raffles). Sensus Penduduk ini mendapat kritikan mengenai metodologi dan cakupan
dari seorang tokoh yang bernama Hertog van Hogendorp. Meskipun demikian, sensus
penduduk tersebut telah mencatat jumlah penduduk pulau Jawa sebesar 4.615.270
jiwa. Kemudian di tahun 1930 pemerintahan Belanda melakukan sensus penduduk di
seluruh wilayah Hindia-Belanda dengan hasil jumlah penduduk sebesar 60,7 juta
jiwa. Setelah kemerdekaan, Indonesia
telah melaksanakan sensus penduduk pada tahun 1961, 1971, 1980, 1990, 2000 dan
sekarang tahun 2010.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar