Translate

Rabu, 09 Oktober 2013

Sejarah Sensus Penduduk


Pada tanggal 1 Mei sampai dengan 31 Mei 2010 Indonesia telah dilaksanakan Sensus penduduk 2010 (SP2010). Pelaksanaannya dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Kegiatan ini merupakan kegiatan nasional yang besar bahkan internasional karena semua negara melaksanakannya sebagai bagian dari agenda United Nations (Perserikatan Bangsa-bangsa).
Untuk memberikan gambaran mengenai pelaksanaan kegiatan ini khususnya di wilayah Kota Salatiga maka pada artikel ini secara sekilas akan diuraikan apa dan bagaimana sensus penduduk itu.
Sensus adalah kegiatan pendataan (dalam istilah statistik disebut pencacahan) secara lengkap dari keseluruhan populasi yang ada. Berbeda dengan survei, yaitu kegiatan pencacahan yang dilakukan secara sample (tidak lengkap) atau sebagian saja dari populasi. Cara pemilihan responden dalam survai ini dilakukan secara random (acak) namun mengikuti metode-metode statistik tergantung dari karakteristik dari sample itu.
Secara garis besar, sensus penduduk adalah menghitung stok atau jumlah penduduk suatu Negara di seluruh wilayah territorial Negara itu pada suatu titik waktu tertentu. Disamping menghitung, sensus juga mengumpulkan data karakteristik kependudukan dan karakteristik sosial ekonomi penting (yang secara statistik tidak akurat bila dikumpulkan melalui survai.
Cara pengumpulan data sensus penduduk yaitu dengan cara didatangi setiap warga oleh petugas sensus dari rumah ke rumah (door to door). Petugas sebelum diterjunkan ke lapangan akan ditraining terlebih dahulu selama 3 hari.
Sejarah sensus penduduk
Menurut catatan sejarah, sejak 6000 tahun yang lalu manusia telah mengenal sensus penduduk. Pada masa Kerajaan Babylonia (3800 Sebelum Masehi/SM) telah dikumpulkan data tentang penduduk, ternak, ketersediaan madu, susu dan sayur-sayuran. Kemudian pada masa Nabi Musa sekitar tahun 1200 SM juga pernah dilakukan sensus penduduk. Sensus ini mencatat tentang ciri-ciri penduduk dan perumahan (sumber: Shah janan Khan,2007,Importance Statistics for Development).
Pada tahun 8 SM, Kekaisaran Romawi telah merencanakan untuk melakukan sensus, namun realisasinya baru pada tahun 5 SM. Walaupun demikian sensus yang dipandang akurat di masa Kekaisaran Romawi adalah di tahun pertama Masehi pada masa kejayaan Caesar Augustus. Hasil sensus memperlihatkan bhwa penduduk Kekaisaran Roma mencapai 45 juta jiwa. Di jaman Romawi sensus dilakukan tiap 5 tahun sekali. Tujuan utama untuk menghitung penduduk dewasa bagi keperluan bala tentara dan menentukan pajak (New World Encyclopedia,2008).
Selain itu masih ada juga beberapa sensus lain seperti di Cina, Persia dan beberapa tempat lainnya. Di Cina dilakukan pada masa Dinasti Han (2 M) yang mencatat jumlah penduduk Cina pada waktu itu sebesar 59,6 juta jiwa.
Di zaman yang lebih modern, sensus penduduk modern pertama kali dilakukan oleh beberapa Negara besar misalnya Inggris pertama kali sensus tahun 1085, USA pertama kali sensus tahun 1790, Belanda pertama kali tahun 1795, India pertama kali sensus tahun 1860, Cina pertama kali sensus tahun 1913. Menurut perkiraan World population Growth History sampai saat ini sebanyak 110 milyar manusia pernah lahir dan hidup di muka bumi ini. Dari jumlah itu sekitar 6,7 milyar penduduk adalah kita yang masih hidup saat ini.
Indonesia yang masih bernama Hindia-Belanda dibawah pemerintahan Inggris (Sir Thomas Stamford Raffles). Sensus Penduduk ini mendapat kritikan mengenai metodologi dan cakupan dari seorang tokoh yang bernama Hertog van Hogendorp. Meskipun demikian, sensus penduduk tersebut telah mencatat jumlah penduduk pulau Jawa sebesar 4.615.270 jiwa. Kemudian di tahun 1930 pemerintahan Belanda melakukan sensus penduduk di seluruh wilayah Hindia-Belanda dengan hasil jumlah penduduk sebesar 60,7 juta jiwa. Setelah kemerdekaan, Indonesia telah melaksanakan sensus penduduk pada tahun 1961, 1971, 1980, 1990, 2000 dan sekarang tahun 2010.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar